Semut
Rangrang saling mengenali satu sama lain dalam Satu koloni
Semut Rang-rang sering disebut juga semut kroto karena menghasilkan telur semut yang biasa
disebut kroto. Di dunia barat ternyata juga banyak nama atau sebutanya,
diantaranya yaitu ; Weaver ant atau semut penenun. Disebut semut
penenun karena mereka membuat sarang dengan menenun dari benang sutra yang
berasal dari Larva mereka sendiri. Mereka juga menjahit
daun-daun di pohon untuk membikin
tempat tinggal. Karena mereka
suka berada di pohon sebagian orang barat menyebutnya Tree ant/ Green
tree ant atau semut pohon/ semut pohon hijau.
Sebagian orang barat menyebut Orange
gaster di Indonesia menjadi Semut merah/ Red ant walaupun warna yang mendekati adalah oranye.
Dalam bahasa Indonesia disebut Semut Rang-rang sedangkan Orang Jawa menyebut Nyangkrang. Di Malaysia disebut Semut api/ Fire
ant meskipun sebenarnya
salah karena Fire ant/ Semut
api berbeda jenis
( Solenopsis ) Sedangkan nama
ilmiahnya adalah Oecophylla.
Oecophylla mempunyai
banyak family yang dapat ditemukan
di Afrika, Eropa dan
Asia - Australia. Di Asia - Australia mereka berada di Sebagian wilayah India,
sebagian wilayah China, Thailand, Vietnam, Laos, Miyanmar, Malaysia, Indonesia
dan Sebagian
wilayah Australia. Semut
Rangrang Afrika mempunyai nama Ilmiah/
latin Oecophylla
Longinoda. Mereka berada di sebagian Gurun Sahara.
Semut
Rangrang Asia-Australia mempunyai nama ilmiah/ latin Oecophylla Smaragdina. Family Formicidae dan Ordo Hymenoptera atau masih
sekeluarga dengan tawon/ lebah.
Adalah Johan
Christian Fabricius (7 Januari 1745 − 3 Maret 1808).
Seorang Ahli Zoologi khususnya
Serangga dari Schleswig Denmark yang pertama kali melakukan penelitian tentang
Semut termasuk Semut kroto atau Semut merah.
la mendapat gelar Professor dari University of Copenhagen tahun
1770 dalam bidang system entomologi setelah berhasil memberi nama kurang
lebih 10.000 spesies
binantang dan mendirikan dasar untuk klasifikasi serangga
modern. Pada tahun
1775ƒ 1776 la juga mendapat
gelar Professor dari University of Kiel dalam bidang Natural History and
Economics, yaitu Sejarah Alam dan Ekonomi.
Selain
Johan Christian Fabricius ada seorang llmuwan
lnggris yang juga meneliti
tentang Semut Kroto
yaitu Frederick Smith
(1805−1879). la adalah
ahli entomologi. Smith bekerja di departemen zoologi dari
Museum lnggris pada tahun 1849, yang mengkhususkan diri dalam Hymenoptera.
Frederick Smith Berhasil menulis Katalog Serangga Hymenopterous (7 bagian,
1853−1859) dan bagian
5 (1851) dan 6 (1852)
dari Nomenklatur dari Serangga Coleopterous. la juga presiden Masyarakat
Entomologi London,1862−3.
No comments:
Post a Comment