Monday, March 7, 2016

GAMBARAN UMUM SEMUT RANGRANG/ SEMUT KROTO



Semut Rangrang saling mengenali satu sama lain dalam Satu koloni



Semut Rang-rang sering disebut juga semut kroto karena menghasilkan telur semut yang biasa disebut kroto. Di dunia barat ternyata juga banyak nama atau sebutanya, diantaranya yaitu ; Weaver ant atau semut penenun. Disebut semut penenun karena mereka membuat sarang dengan menenun dari benang sutra yang berasal dari Larva mereka sendiri. Mereka juga menjahit daun-daun di pohon untuk membikin tempat tinggal. Karena mereka suka berada di pohon sebagian orang barat menyebutnya Tree ant/  Green
tree ant atau semut pohon/ semut pohon hijau. Sebagian orang barat menyebut Orange
gaster di Indonesia menjadi Semut merah/ Red ant walaupun warna yang mendekati adalah oranye. Dalam bahasa Indonesia disebut Semut Rang-rang sedangkan Orang Jawa menyebut Nyangkrang. Di Malaysia disebut Semut api/ Fire ant meskipun sebenarnya salah karena Fire ant/ Semut api berbeda jenis ( Solenopsis ) Sedangkan nama ilmiahnya adalah Oecophylla.
Oecophylla mempunyai banyak family yang dapat ditemukan di Afrika, Eropa dan Asia - Australia. Di Asia - Australia mereka berada di Sebagian wilayah India, sebagian wilayah China, Thailand, Vietnam, Laos, Miyanmar, Malaysia, Indonesia dan   Sebagian
wilayah Australia.  Semut Rangrang  Afrika  mempunyai nama  Ilmiah/  latin Oecophylla
Longinoda. Mereka berada di sebagian Gurun Sahara.
Semut Rangrang Asia-Australia mempunyai nama ilmiah/ latin Oecophylla Smaragdina. Family Formicidae dan Ordo Hymenoptera atau masih sekeluarga dengan tawon/ lebah.



Adalah Johan Christian Fabricius (7 Januari 1745 3 Maret 1808). Seorang Ahli Zoologi khususnya Serangga dari Schleswig Denmark yang pertama kali melakukan penelitian tentang Semut termasuk Semut kroto atau Semut merah. la mendapat gelar Professor dari University of Copenhagen tahun 1770 dalam bidang system entomologi setelah berhasil memberi nama kurang lebih 10.000 spesies binantang dan mendirikan dasar untuk klasifikasi serangga modern. Pada tahun 1775ƒ 1776 la juga mendapat gelar Professor dari University of Kiel dalam bidang Natural History and Economics, yaitu Sejarah Alam dan Ekonomi.
Selain Johan Christian Fabricius ada seorang llmuwan lnggris yang juga meneliti tentang Semut Kroto yaitu Frederick Smith (1805−1879). la adalah ahli entomologi. Smith bekerja di departemen zoologi dari Museum lnggris pada tahun 1849, yang mengkhususkan diri dalam Hymenoptera. Frederick Smith Berhasil menulis Katalog Serangga Hymenopterous (7 bagian, 1853−1859) dan bagian 5 (1851) dan 6 (1852) dari Nomenklatur dari Serangga Coleopterous. la juga presiden Masyarakat Entomologi London,1862−3.



No comments:

Post a Comment